
The results of (1) also aimed at improvement and customization of the Riskit method. The objective of the case study was (1) to analyze the usefulness and adequacy of the Riskit method and (2) to analyze the cost-benefit of the Riskit method in this industrial context. This paper presents results from a case study that introduced a systematic risk management method, namely the Riskit method, into a large German telecommunication company. However, there are few empirical studies that investigate the transfer of explicit risk management into industry, the adequacy of the risk management approaches to the constraints of industrial contexts, or their cost-benefit.

Dua resiko lainnya, R1 dan R6 mempunyai nilai exposure yang rendah sehingga dapat dikelompokan pada prioritas rendah.Įxplicit risk management is ga ining ground in industrial software development projects. R2 dan R5 mempunyai skor yang hampir sama dan dapat dikelompokkan pada resiko dengan prioritas medium.

Tingkat kepentingan yang berbeda dapat membedakan antara skor exposure satu dan dua ini dengan exposure tertinggi berikutnya yaitu R2. Pertimbangkan resiko pada tabel 1, R3 dan R4 merupakan resiko yang paling penting dan kita dapat mengklasifikasikannya dengan high risk. Akan tetapi risk exposure akan memungkinkan kita untuk memperoleh suatu ranking sesuai dengan kepentingannya. Pada kasus kedua, nilai exposure yang terlalu berjauhan akan mampu untuk membedakan antara resiko tersebut. Pada kasus ini, kita tidak bias mengintepretasikan nilai risk exposure secara kuantitatif disebabkan nilai tersebut didasarkan pada metode penilaian yang non-cardinal.

Hasil evaluasi pada tabel 1, contoh, tidak memperlihatkan resiko R5 adalah dua kali lebih penting dibandingkan R6. Risk exposure yang berdasarkan pada metode penilaian perlu diberikan beberapa perhatian.
